Kematian, Cinta, Dan Kehidupan  

Diposting oleh defrin

Tentang Kematian

Apa yang kau ketahui tentang kematian?
Bagiku, kematian adalah rengkarnasi kehidupan, sebatas flasback masa silam, toh bukankah kehidupan hanyalah sebuah pelayaran pendek, yang kan mengantarkan kita kembali pada tempat dimana kita memulainya.
Kematian tak ubahnya air terjun yang mengalir ke hulu sungai, memenuhi samudera dan lautan, membasahi sawah dan ladang, hingga akhirnya, ia akan kembali pada satu titik dimana ia memulai.
Kenapa kita harus takut mati, toh kematian adalah tempat terindah, tempat termegah, tempat termewah antara seorang pencinta dan penciptanya, kematianlah yang kan membawa kita menuju sebuah perhelatan panjang, dimana penantian telah menjadi kenyataan, dimana dosa telah menjelma cinta, dimana cinta telah benar-benar nyata dan ada.

Raga, sungguh sejatinya bukanlah kehidupan, ia hanyalah peta kematian, yang diciptakan Tuhan sebagai pelengkap dari sebuah pelayaran panjang, sedangkah jiwa, hanyalah sketsa sederhana, yang tercipta hanya sebagai penghias dinding kamar yang mulai kelam oleh penantian panjang.

Lalu Ruh, apa yang kau ketahui tentang ruh?

Ia bukan air yang bisa dibendung, ia bukan api yang kan padam, ia juga bukan asap yang terhembus angin lalu lenyap, tapi ruh adalah esensi kehidupan yang abadi nan suci, ruh seperti cinta dalam definisi nyata, mewarnai raga dan jiwa, membimbingnya pada jalan cinta yang surga.


Tentang Kehidupan

Lihatlah mawar, ketika warna dan aromanya telah sempurna, ia akan layu, sari-sarinya akan dihisap kumbang, dan kelopaknya akan menjadi penghias beranda, itulah sejatinya kehidupan, hanya rotasi dari ketidak-adaan menjadi ada, dan dari ada menjadi tidak ada.

Tapi, meski kelopak mawar telah layu, dan aromanya telah semu, toh mawar tetaplah mawar, kenangan yang ia ukir pada kehidupan akan menjadi sejarah panjang tak terlupakan, ia tidak meninggalkan raga dan jiwanya, melainkah sebuah sejarah dan kenangan, dan itulah esensi kehidupan.

Karena sungguh, kehidupan hanyalah canvas kenangan, sedangkan kematian adalah lukisan pada canvas putih tersebut.

Tentang Cinta Tuhan

Tuhan menciptakan manusia karena cinta, dan sebaliknya, Tuhan meniadakan manusia juga karena cinta, cinta Tuhan tak sesederhana cinta kita, bahkan Tuhan rela menanti sepanjang masa hanya ingin melihat kita sempurna dalam cintaNya.

Oh...Tuhan, Aku MencintaiMu karena cintaMu

This entry was posted on 16.31 . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 komentar