Yang Aku Sendiri Tak Tahu, Apa Namanya...?  

Diposting oleh defrin

Mengenalmu, mengantarkan aku pada kuil paling suci, tempat meditasi diri dari hati yang terbalut sepi, kini, namaku telah termaktub dalam kenanganmu, dan kenanganmu telah kulukis di mataku.
"Bagaimana kalau kita nikahkan saja namamu dengan kenanganku?" Tanyamu mencuri mimpi, saat matahari menikam pagi.

Mengenangmu, membawaku kembali pada masa kekanak-kanakanku, yang selalu rindu pada buaian ibu, lantas seketika cemburu, saat ayah merayu hingga ibu tersipu malu.
saat itu, yang aku ingat hanyalah nyanyian ibu tentang malam yang bisu.

Mengagumimu, membuat otakku retak seketika, saat dipaksa menuruti kata mata, mimpi yang datang mengunjungi imaji, kini telah terkontaminasi oleh birahi hewani, kukunya yang panjang, taringnya yang tajam, dan tatapannya yang jantan, telah siap menelanjangi sang kijang.
Dan aku, benar-benar menjelma harimau yang sedang tergila-gila pada tanduk sang kijang.

Menyayangimu, sungguh, betapa tak ada yang lebih perih dari rasa itu, perih saat kasih sayang yang kuberikan, ternyata tak sebanding dengan senyuman yang kau layangkan, perih saat ketulusan yang kulimpahkan, ternyata malah bertepuk sebelah tangan.
Bahkan perihnya telah merasuk kedalam nadiku, hingga aliran darah yang mengalir hanya untuk rindumu

Mencintaimu, arrggghhhh...mengapa aku tak pernah mampu menjabarkannya untukmu?


"Kita akan menikah sayang, tapi kelak, saat cinta tak lagi di mata..."

This entry was posted on 16.17 . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 komentar