Di Bibirmu Ada Tisu  

Diposting oleh defrin

Mengenali cintamu

telah membikin aku tak takut luka

Karena raga hanya luka yang tertunda

dan luka adalah cinta yang setia

begitu kan katamu?

Kadang aku heran pada kesetiaan yang kau tuhankan

padahal, telah aku renggut keperawanan rembulan

Cahayanya kita habiskan berdua

separuh untuk wajahmu

separuh untuk cintaku

Tapi kau menolak

lantaran bulan tak selamanya setia

Kadang purnama tertawa

kadang tersenyum bahagia

bahkan terkadang tidak ada

Aku ingin menjadi kunang-kunang saja yang

selamanya mencintai malam

Katamu, memecahkan kristal di retina

Ada apa dengan matamu Sayang?

Kenapa merah?

Tak apa, aku hanya takut tak

bisa menjadi malam yang

kau impikan

Sudahlah, tak perlu kau pedulikan malam

masih ada siang yang akan datang

Kemarilah, biar kuusap air matamu dengan bibirku

This entry was posted on 09.38 . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 komentar