Bulan hampir melambaikan perpisahan pada seorang penumpang di sebuah terminal hujan basahi pipi kanannya saat melipat pesan yang ia temukan gemetaran ; malamku, malam seribu bulan Bulan sudah hampir tenggelam di ujung sebuah sungai, pada seekor kunang-kunang ia titipkan harapan "kutunggu kau di sudut ganjil sepertiga malam" tapi sayang, sang penumpang ingkar Bulan benar-benar kesal sekarang, ia berteriak pada anjing hitam ;Bukankah kita memulainya dengan cinta, pantaskan bila kita akhiri tanpa cinta?
Dua bulan sebelum kedatangannya
seorang penumpang menyelipkan rindu
dibalik kursi warna kelabu
Dipandanginya jalanan berdebu
sambil membayangkan kendaraan yang melaju
bisa menggeser waktu
Ternyata, rindu datang tak pernah menentu
Satu hari pertama sejak kedatangannya
penumpang itu masih terlena akan keindahannya
pada sajadahnya, ia berkata
"Ia tak kan pulang besok"
Dan kini, sudah hari ketiga belas,
lalu mengapa rindu itu pudar
mengikuti lampu El-fanus saat siang bertandang?
Penumpang itu lantas mencari rindu
yang pernah
ia selipkan dulu
tapi sayang, hanya lembaran sesal yang ia dapatkan
Jangan selalu salahkan setan, jika nafsumu belum kau tahan