Bulan hampir melambaikan perpisahan pada seorang penumpang di sebuah terminal hujan basahi pipi kanannya saat melipat pesan yang ia temukan gemetaran ; malamku, malam seribu bulan Bulan sudah hampir tenggelam di ujung sebuah sungai, pada seekor kunang-kunang ia titipkan harapan "kutunggu kau di sudut ganjil sepertiga malam" tapi sayang, sang penumpang ingkar Bulan benar-benar kesal sekarang, ia berteriak pada anjing hitam ;Bukankah kita memulainya dengan cinta, pantaskan bila kita akhiri tanpa cinta?
This entry was posted
on 13.39
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
.
0 komentar