Menulislah Sayang  

Diposting oleh defrin

Menulislah Sayang

Pada bebatuan yang kan kau jadikan nisan, hingga saat kau lupa jalan pulang, goresanmu di nisan itu yang kan membawamu terbang, menuju sebuah persinggahan ilalang.

Karena sungguh, perjalananmu amat panjang Sayang, kelak kau kan temukan beberapa makhluk tuhan tersesat di jalan, kau akan sebrangi lembah antah berantah yang dihuni kumbang jalang, kau juga kan selami pulau merah berdarah yang siap menjarah hingga kau pasrah, sebelum itu terjadi, buatlah sketsa sejarah, agar jalanmu lebih terarah.


Menulislah Sayang

Dalam temaram malam yang mencekam, ketika kau rindu dekapan hujan, ketika kau bermimpi pulang, ketika bekas kecupan bunda mulai hilang, goreslah warna malam Sayang, agar rembulan bisa menyampaikan kerinduanmu yang mendalam, agar cahaya bintang mau mengisyaratkan harmoni kasih sayang, meski sebenarnya rindu dan kasih sayang tak pernah dapat diilustrasikan.

Menulislah Sayang

Pada lembaran usang di tepian gurun gersang, kelak kala badai menerjang, ada sebongkah kenangan yang kan menopang kakimu, ada sehesta kesetiaan yang kan menuntunmu ke tepian sungai.

Jangan pernah bermimpi mengenyahkan luka, selama kau masih berani bercinta, jangan pernah berhayal meninggalkan duka, karena semakin kau berusaha, semakin pula kau akan sengsara.
Ingatlah Sayang, sebelum kau lahir ke dunia, rohmu telah telah meneken kontrak antara kau, alam dan kehidupan,

Kehidupan yang menjadikanmu ada, penantian yang membuatmu sedikit luka, meski lukanya tak membuatmu mati, tapi bekas dari luka itu kan terus membayangi langkah kakimu, hingga saat kau butuh kekuatan, menyelamlah kembali pada lembaran-lembaran usang yang kau pahat bersama kenanganmu disana.


Menulislah Sayang

Karena hanya dengannya, kau dapat bertahan dari banjir tangisan, tidak hanya sebatas tangisan luka, melainkan cinta yang merana.

"aku tak bisa menulis" katamu sungkan
"mengapa harus ada kata tak bisa, selama keinginan masih ada"

This entry was posted on 22.48 . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 komentar