VISA  

Diposting oleh defrin

Telah kau sesakkan dadaku, bahkan, mimpi malamku entah sudah berapa kali kau putuskan, hingga saat matahari membias pelangi, kau sama sekali tidak pernah mengizinkanku sarapan pagi, walau hanya sepotong roti.

"Tapi aku akan membawamu menuju cintamu" selalu begitu ucapmu.

Untuk kesekian kalinya, pagi ini, aku harus absen ke kamar mandi, menyelesaikan perjalanan kemarin yang belum usai, meski sebenarnya ragaku sudah hampir layu, sabarku juga hampir pilu, tapi aku yakin, aku memulainya dengan cinta, dan di ujung jalan, akupun akan mengakhirinya dengan cinta, dialog di salah satu film yang menumbuhkan gairahku.

"Ya, kau tak akan mati karena cintamu" selalu begitu dalihmu.

Asal kau tahu, aku tak pernah takut akan kematian, toh ia adalah tempat istirah paling indah, seperti halnya aku tak pernah takut pada cobaan yang melintang, bukankah cobaan adalah jembatan menuju kedewasaan, dan kedewasaan adalah satu pilar dari kehidupan, jika satu pilar goyah, akan hidup akan terarah?

"Cinta itu pengorbanan Kawan, bertahanlah!"

Aku tahu cinta itu pengorbanan, pengorbanan untuk selalu bertahan dan menyerang, pengorbanan untuk senantiasa memutuskan dua pilihan, detik ini, aku telah memilih salah satu dari keduanya, akupun sudah siap berkorban, tapi cintamu itu telah teracuni oleh sistem Kawan, dan sistem itu benar-benar telah mampu menggoyahkan cintaku.Kau pikir aku kuat?

"Sistem itu dibuat untuk satukan cintamu Kawan..."

Tapi mengapa, saat kemauan sistem sudah aku turuti, malah sistem yang tidak pernah mau mengalah menuruti kemauanku? apa itu yang kau bilang cinta?

Tidak Kawan, definisi cinta bagiku sangat sederhana, tak perlu tertera dalam tanda-tanda, juga tak perlu terungkap lewat kata-kata, tapi cukup kau rasakan menemukan satu kesimpulan; Percaya..!

"Baiklah, akan aku catat cintamu dengan cintaNya, dan semoga jiwamu kian menyatu dengan cintaNya" sepertinya, virus cinta tengah membelenggumu Kawan.

Tapi aku malu, saat menemuiNya nanti, aku tak punya banyak baju untuk menutupi dosa-dosaku, haruskan aku menemui Tuhanku dengan tubuh telanjang?

This entry was posted on 00.42 . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 komentar